Cerpen "My Happiness is you"


MY HAPPINESS IS YOU
            Malam ini adalah malam yang sunyi, dingin dan juga terkenang, terkenang tentang kisah kita yang selalu tertawa bahagia, membuat hal yang lucu dan receh sampai larut malam tapi sekarang aku tidak bisa mendengar itu semua lagi. Nama saya alice saya akan sekarang adalah seorang mahasiswi yang duduk di bangku kuliah lebih tepatnya, aku disini akan menceritakan kisah cintaku pada saat masih duduk di bangku SMA yap.... lebih tepatnya sudah 4 tahun yang lalu saat dia masih berada disampingku dan masih menemani saat-saat tesulitku. Aku bersekolah di SMA favorite yang ada disalah satu kota dan disanalah juga aku pertama kali mengenalnya, aku anaknya emang tidak terlalu famous dikalangan laki-laki maupun perempuan sebenarnya aku bukan tipekal orang yang pendial maupun nakal saat masih sekolah aku juga kadang bisa ribut dikelas, izin sama guru mau ke kamar mandi padahal ke kantin, bolos pramuka dan bolos upacara dihari senin yaaah aku menganggap kalau itu adalah nakal yang wajar untuk anak SMA. Di SMA juga aku lumayan menjadi anak yang rajin “rajin masuk sekolah dan jarang bolos karena emang dulu aku masih kuper dan nggak ada kesempatan buat bolos hehehe” tapi kalau udah dikelas lumayan ricuh deh kalau udah bareng sama teman-teman dikelas, aku di SMA masuk jurusan kedalam jajaran anak yang masuk kedalam jurusan IPA, tapi walaupun kami kelas IPA terkadang kami juga tidak kalah ribut dari anak IPS yang penting waktu SMA itu masa-masa yang paling menyenangkan dan yang paling berharga selama tiga tahun dimana aku menemukan jati diri dan juga menemukan cita-citaku disana aku juga banyak dikaruniai oleh teman-teman yang care, like family and than anak-anaknya asik juga setia kawan. Disaat kita punya masalah mereka siap untuk mendengarkan dan juga siap mengulurkan tangan mereka untuk membantu. Waktu kelas XII pun aku pernah dihukum sama guru biologi gara-gara ketahuan nangis saat jam pelajaran and than aku harus mengerjakan soal biologi yang ada di papan tulis. Until one day aku bertemu dengan dia, dia yang bisa merubah cara pandangku, dia yang bisa membuatku tersenyum hanya dengan cara yang sederhana dan dia adalah my hero yang bisa jagain aku dikala aku sedang kesulitan. Yuppp dia adalah Aldo anak IPS yang sangan cuek awalnya, dan sangat songong diawal dia juga satu kelas bersama sahabatku yang juga sama-sama anak IPS namanya adalah Sherin dia anaknya lumayan tomboy tapi jangan salah dia anaknya setia kawan dan bisa diandalkan kalau kita lagi digangguin orang, hahaha karena selain dia tomboy dia juga anak karate yang sudah pegang sabuk hitam sereeem kan kalau berurrusan sama oang yang pinter karate wkwk. Tapi entah kenapa seiring waktu berjalan aku malah bisa langsung dekat dengan Aldo, waktu pertama kali ketemu tidak ada kesan yang menarik waktu kita saling bertatapan dan tidak ada yang rasa spesial seperti yang ada di tv-tv. Cuma pertemuan dua orang bodoh yang sok akrab cuma gara-gara film. Sampai suatu hari kami lama-lama jadi semakin dekat menjadi sahabat yang saling mengerti, seperti kaka yang melindungi adiknya dan aku juga mengetahui kepribadian yang ada pada dirinya kami sama-sama saling suport dengan kesibukan kita masing-masing dia orang yang hangat dan peduli dengan orang-orang disampingnya menurutku dia adalah orang perfect nggak tau kalau menurut kalian tapi kalau menurutku dia orang yang seperti itu. And one day dia bilang dia mau main kerumah untuk mengatakan sesuatu, awalnya aku nggak terlalu ambil pusing dengan apa yang mau dia tanyakan sih.. emang aku bukan tipekal orang yang kepo sama urusan orang. Setelah dia sampai di rumahku sekitar 15 menittan dia langsung duduk disampingku dan dia langsung memasang wajah serius seperti dia mau mengintograsi penjahat. Awalnya aku nggak kepo dengan apa yang mau dia bicarakan sama  aku tapi malah lama-lama aku jadi kepo juga dengan apa yang mau dia bilang sampai dia memasang wajah seserius itu, lalu Aldo ngomong “lic, kita kan udah lama kenal dan aku tau semua tentang kamu, maka dari itu ijinkan aku untuk membuatmu bahagia...” awalnya aku bingung dengan apa yang dia bicarakan aku hanya bisa berkata “lalu...?” kata itu yang bisa keluar dari mulutku dengan tampangku yang agak bodoh bertanya kepada Aldo, lalu Aldo pun menjawab pertanyaanku “iya aku mau bahagiakan kamu aku nggak mau lihat kamu sedih tapi aku malah ingin membuat kamu bahagia dengan caraku, aku juga mau selalu ada disamping kamu disaat apapun itu” aku masih tidak percaya dengan apa yang Aldo ucapkan kepadaku, aku hanya terdiam tanpa berbicara apa-apa. Aldo mengetahui apa yang aku bingungkan “aku juga awalnya ragu untuk bilang tentang perasaan aku sama kamu tapi sahabat kamu yang menyarankan aku untuk langsung mengatakannya sama kamu, i love you alice kamu kan jadi pacar aku? Aku janji akan selalu membuat kamu bahagia” ungkapnya. Waktu itu aku belum merasakan perasaan apa-apa sama Aldo, aku belum merasakan jatuh cinta sama Aldo tapi aku juga bingung haus jawab apa, sampai tanpa sadar mulutku langsung berkata “baiklah, kenapa enggak kita coba” aku berkata seperti itu sama Aldo. Aku tau kalau itu hanya harapan semu pada awalnya, tapi sebagian diriku yang lain berkata kenapa tidak aku coba dulu. Selama aku jadi pacar dia, dia tidak pernah menuntuk aku macam-macam seperti mengekangku salah satu, dia bukan pria yang seperti itu malah dia percaya dengan apa yang aku lakukan selama itu positif. Selang seminggu kami pacaran Aldo mengajakku untuk melakukan foto studio bersama dengannya awalnya aku bepikir buat apa toh kita masih bisa foto dihp tanya jauh-jauh ke studio foto tapi dia malah tetep mau mengabadikan moment kerbersamaan dengan foto studio bersama-sama. “ayooolah jarang-jarang juga kan kita bisa foto studio sama-sama sebelum kita LDR” aku sama Aldo memang kuliah di beda kampus dan juga beda kota aku di Jogjakarta sedangkan Aldo kuliah di Bandung sehingga kita behubungan jarak jauh dan jaang ketemu satu sama lain. walaupun kita LDR tapi kita saling percaya dan saling suport satu sama lain, Aldo juga dekat dengan keluargaku dan aku juga dekat dengan keluarganya, malah Aldo sudah menganggap keluargu seperti keluarga nya juga dan itu membuatku senang melihat pacarku selain sayang sama aku dia juga bisa sayang sama keluargaku dan juga sodara-sodaraku dan itu yang membuatku speechless dan bangga sama dia. Dari sana aku mulai menyukai orang yang nekat nembak aku ini  dan mulai sayang sama dia, sebenarnya dia bukan orang jahat dia bisa membuat sesesorang bahagia dengan cara dia sendiri walaupun dengan cara yang sederhana. Sampai setiap malam disaat aku bosan dan  nggak bisa tidur dia selalu menelpon dan selalu meluangkan waktunya untuk bisa menemani aku sampai aku tertidur setiap hari dia nggak pernah marah dan nggak pernah bosan demgerin cerita receh ku setiap harinya. Kami malah sama-sama saling membuat hal lucu untuk kami bicarakan setiap hari sampai kami tertidur. Sampai setiap bulan dia selalu mengucapkan hari anniversary walapaun hayan lewat text tapi apa yang dia tulis cukup bisa membuat aku tersenyum-tersenyum sendiri dan tidak sabar untuk cepat melewati hari-hari ini hanya untuk bisa bertemu dengan dia dan memastikan apakah dia masih bersama denganku malam itu cukup bisa membuat aku tertidur dengan meninggalkan senyuman yang tertinggal dibibirku.  Sampai suatu hari aku terkena demam akibat kelelahan dengan aktivitasku di kampus, malamnya dia telpon karena khawatir mendengar aku terkena demam “besok kamu kedokter ya sama teman kamu biar demamnya turun” ucap Aldo pada aku sebelum tertidur, “aku nggak suka ke dokter, dan aku nggak suka minum obat aku cukup istirahat aja nggak apa-apa” ucapku untuk menenangkan Aldo yang sempat khawatir. “tapi tadi mamah kamu telpon sama aku suruh kamu ke rumah sakit untuk diperiksa sama dokter, mamah kamu juga khawatir sama kamu lice plis ke dokter ya besok” ucap Aldo lagi “nggak do, aku sudah tidak apa-apa istirahat juga cepet sehat lagi” setelah itu Aldo tidak mempermasalahkan lagi apa yang aku ucapkan, “ya sudah sekarang kamu istirahat ya biar cepet sehat, langsung tidur jangan bandel” ucap aldo disaat terakhir dia telpon sebelum dia menutup telponnya. “iya do, aku tidur ya good night do and sleep well” ucapku seraya menunggu jawaban dari Aldo “good night Alice and sleep well too my princes cepet sehat ya” ucapnya seraya menutup telponnya dari sana. Keesokan paginya setelah aku bangun tidur aku mendengar suara yang sangat familiar di telingganku yupp.... seperti suara Aldo pikirku, awalnya aku berpikir itu hanya mimpi karena tidak mungkin Aldo dateng jauh-jauh dari Bandung ke Jogja menemui ku di saat dia juga lagi sama-sama sibuk. Aku lebih mendengarkan suaranya ternyata memang suaranya mirip dengan Aldo, akhirnya aku keluar untuk memastikan apakah itu Aldo apa bukan and than Aldo dateng menemuiku ke jogja hanya untuk membawaku ke rumah sakit, dan berniat menculiku agar aku mau pergi sama dia ke rumah sakit. Dalam hati aku berpikr “gila nih cowo dateng jauh-jauh dari bandung ke jogja hanya mau ngajak aku ke rumah sakit doang...? tapi di sisi lain aku bangga dengan pengorbanan yang dia lakukan padaku sampai saat ini, tidak lama berselang Aldo dateng ke jogja tenyata orang tuaku juga menyusul karena saking khawatirnya. Akhirnya aku mau juga dibawa ke rumah sakit bersama dengan orang tuaku dan juga Aldo yang masih menemani aku. Setelah itu aku semakin sayang  sama Aldo entah kata-kata mana yang bisa mengutarakan tanda terima kasihku padanya, semenjak itu aku jadi semakin dekat dengan dia dan yang berawal bibit yang ada di dalam hatiku mulai tumbuh menjadi bunga yang sangat indah terserah mau bilang aku alay tapi itulah yang aku rasain saat ini terhadap Aldo. Kita juga terkadang menghabiskan waktu bersama-sama seperti di saat akhir tahun dan libur panjang lainnya, Aldo semakin baik dan semakin perhatian terkadang apa yang aku mau Aldo selalu berusaha untuk mewujudkannya, sampai suatu saat dimana besok adalah hari yang paling spesial buat aku dia dateng ke jogja dengan alasan mau ngajak aku nonton Avenger yang saat itu lagi di putar di bioskop Jogja City Mall, hari itu tepat malam ulang tahunku, kami nonton bioskop sekitar pukul 08.15 WIB. Tanpa aku sadari dia membuatkan aku suprise di keesokan harinya dia bukan laki-laki yang sempurna tapi dia tau apa yang bisa membuat wanitanya bahagia dan bisa membuat orang terdekatnya nyaman bila bersama dengan dirinya, dan aku berharap kalau aku akan selalu bisa ada disampingnya untuk selamanya “itulah yang sempet aku pikirkan, bahkan aku selalu berharap sama tuhan untuk memperlambat waktu ketika kami bersama aku tidak ingin waktu cepat sekali berlalu”. Aku selalu ingin bangun pagi hanya untuk memastikan bahwa dia masih berada di bumi bersama dengaku untuk melihat dia tetawa dan menemai aku selama aku berada dibumi ini. Pagi harinya Aldo meminta izin untuk mengajak aku pergi bersama dengan dia, “awal nya aku nggak pernah curiga kemana Aldo akan membawaku, kupikir saat itu Aldo hanya akan mengajak aku untuk lunch atau hanya sekedar menemani dia main saja“ok, kita sudah sampai ayoo kita turun....” ucap Aldo seraya mengajak aku turun untuk menuju ke sebuah tempat makan yang didalam penuh dengan suasana romance yang sudah disiapkan oleh Aldo, disana sudah disediakan satu buket bunga, lilin dilantai yang di lingkari oleh kelopak bunga mawar yang bertuliskan huruf I LOVE YOU di atas lantai tersebut dan di sampingnya penuh dengan balon-balon yang menghiasi seluruh tempat makan yang ada disana. “aku berpikir betapa beruntungnya aku memiliki seseorang sangat sayang terhadapku dan sangat mementingkan kebahagiaanku dibandingkan apapun”, “this is for you lice, Happy Birthday my pretty girl and i love you” itulah yang dia ucapkan di hari yang sangat spesial buatku ini, aku hanya bisa speechless dengan apa yang sudah dia lakukan begitu banyak kebagiaan yang dia berikan disetiap harinya. Tanpa sadar aku langsung memeluk dia dan menangis bahagia atas apa yang selalu dia lakukan untuk ku, aku hanya bisa berkata “terimakasih Do, i love you too” seraya memeluknya “kamu suka...?” “yah.. aku sangat suka, aku nggak menyangka kamu udah siapkan ini dari jauh-jauh hari hanya untuk hari ini aku sangat bahagia do terimakasih” “sama-sama sayang” ucap Aldo seraya bales memelukku dan mengusap air mataku. “ayooo duduk kita tiup lilin dulu, eeittsss... sebelum kamu tiup lilin nya kamu jangan lupa make a wish dulu ya” ucap Aldo “ok...” jawabku singkat seraya berdoa dan meniup lilin yang sejak tadi berada di atas meja. “makasih ya Do, ini adalah hari ulang tahun terbaik yang pernah aku alami satu tahun terakhir ini..” “iya sayang, dan aku akan selalu membuat kamu tesenyum seprerti ini” “i love you do” “ i love you too Alice and always” ucapnya sambil mengenggam tanganku. Nggak terasa aku sudah lama behubungan dengan Aldo kami sudah melewati banyak kenangan bersama seperti main ke pantai dan ke tempat Alam lainnya, karena kami sama-sama jaang main di mall dan lebih seru untuk melakukan adventure di alam. Saat itu aku sama Aldo sama-sama pulang ke rumah dan rumah aku sama Aldo jaraknya nggak terlalu jauh jadi dia sering main ke rumah hanya sekedar liat kabar aku, main sama keluargaku, bahkan menemani keluargku disaat keluargu ada acara. Sampai suatu hari tepat besok adalah hari perayaan Annivesary kami yang ke satu tahun, aku pikir semuanya akan berjalan seperti biasanya, Aldo menjemputku dan kami berencana untuk main ke salah satu mall, but aku nggak tau ada awan hitam mana yang lewat tiba-tiba Aldo marah waktu melihat chattinganku dengan teman ku sewaktu temanku mengucapkan “selamat hari raya” aku nggak tau kenapa Aldo bisa semarah itu hanya karena ucapan selamat hari raya yang dikirimkan oleh temanku. Mungkin saat itu kami sama-sama masih labil dan masih memiliki ego yang cukup tinggi sehingga terjadilah perdebatan didalam kendaraan Aldo, dari perdebatan itu kami tidak memiliki titik terang dan sama-sama marah saat itu sehingga tanpa aku berpikir panjang aku bilang sama Aldo kalau mau berhenti dijalan dan aku mau pulang “ngapain kamu turun...?” tanya Aldo seraya berdebatan kami “aku mau pulang..” “kamu mau pulang naik apa, lagian aku harus bilang apa sama mamah kamu nanti kalau kita pulangnya pisah...? “aku bisa pulang naik taxi, dan aku bisa jelaskan sama orang tuaku sendiri” saat itu aku sama Aldo sama-sama marah karena ulah Aldo yang menyebalkan. “ok, aku minta maaf sudah marah-marahin kamu, aku nggak mau kamu marah maafkan aku ya lice” aku hanya bisa diam sambil menahan air mata yang sempat keluar menetes di atas pipiku “maafkan aku ya lice, masa kita bertengkar dihari anniv kita aku ingin senang-senang sama kamu udah senyum ya” “maafin aku juga ya Do, aku nggak mau berantem sama kamu” “aku juga nggak mau berantem sama kamu kita baikan ya, aku sayang kamu” ucapan sederhana Aldo tapi bisa membuat aku merasa tenang dan aman disampingnya. Kamipun menghabiskan waktu bersama-sama untuk merayakan hari anniv kami yang ke satu tahun, kamipun pulang ke rumah masing-masing dan apa yang terjadi hari ini adalah hari yang berat pada awalnya tetapi menjadi hari yang menyenangkan bila ada dia disampingku yang bisa merubah warna yang ada dikehidupan ini dari yang hanya monokrom menjadi warna pelangi yang indah dan berwarna. Aku sangat senang dan bersyukur memiliki dia sebagai orang bisa melindungi aku, hari itu cukup membuat aku tersenyum sendiri mengingat semuanya dan merasa lelah akibat berdebat sama aldo juga sehingga aku memutuskan untuk segera tidur setelah mengganti baju dan mencuci muka, selamat tidur Aldo aku mencintaimu ucapku dalam hati. Nggak terasa waktu cepat sekali berlalu aku dan Aldo harus sama-sama menjalani kewajiban masing-masing untuk melanjutkan study kami dan menuntut kami harus melakukan LDR lagi, rasanya berat harus berpisah lagi sama Aldo. Tapi walaupun LDR kami masih sempat bertemu di saat salah satu dari kami mempunyai waktu luang, dan itu yang membuat aku besyukur kalau dia adadlah pacarku, orang selalu membuat aku bahagia *itulah yang aku pikirkan saat itu  hingga pada suatu waktu Aldo dateng menemuiku untuk berlibur dijogja, awalnya aku pikir Aldo akan ngerti dengan jadwal kuliahku yang padat akhir-akhir ini tapi mungkin dia kesepian disini dan ingin liburan bersama yah aku juga nggak bisa menyalahkan itu. Besoknya adalah musim hujan dan hujan sedang bersenandung dengan derasnya aku masih melakukan aktivitasku yaitu kuliah yang sangat padat sampe sore, aku berharap hari itu aku bisa istirahat karena memang ku sedang kurang enak badan. Pukul 15.000 WIB Aldo menelpon untuk menjemputnya disekitar daerah tugu karena motornya yang terkena mogok, saat itu hujan masih turun dengan derasnya dan aku baru pulang kuliah dengan perasaan yang lelah dan masih kurang enak badan. Dengan malas aku mengakat telpon dari Aldo “iyaaa kenapa do...? tanyaku disebrang lain “kamu bisa kesini nggak? Motorku terkena mogok di daerah  tugu...? tanyanya “tapi diluar masih hujan deras Do, aku nggak punya mantel dan juga aku lagi kurang enak badan untuk sekarang” jawabku “kamu kan bisa naik trans jogja dari teriminalnya..” jawabnya “ “tempatku ke terminal trans jogja cukup jauh dan ini lagi hujan deras aku nggak mungkin keluar” kamu pakai payung aja ke terminalnya” balasnya “aku nggak punya payung Do makanya tadi aku juga ujan-ujan pulang karena hujannya pasti akan lama” “yaudah intinya kamu mau kesini atau tidak...?” ucapnya dengan suara yang sedikit kesal, “kalau hujannya berhenti aku usahakan untuk langsung kesana” “kapan...?” “kalau hujannya sudah agak reda do” Aldopun langsung marah dan menonaktifkan sosial media setelah telpon terakhir yang aku bicarakan dengan Aldo. 1 jam sosial media nya susah untuk dihubungi sehingga aku harus meminta tolong kepada temannya untuk mencari tahu keberadaan dia saat ini dimana, dan ternyata dia sedang di bengkel di daerah yang tidak jauh dari tempat aku tinggal. Akupun langsung menyusul untuk menemuinya dan meminta karena tidak segera datang untuk menemuinya. Sesampainya disana Aldo tampak sedang duduk sendiri menunggu motor yang sedang di service, akupun langsung dateng untuk menemmui Aldo tapi ekspresi Aldo seolah sedang marah besar setelah melihatku untuk menemuinya “Do aku minta maaf tadi tidak langsung datang menemui karena hujan” Aldo hanya diam seribu bahasa “aku benar-benar minta maaf, aku tidak mau berantem denganmu seperti ini rasaynya sakit” aldo hanya mendengarkan tanpa berbicara apaa-apa “Do bilang sesuatu dong jangan diam seperti ini” “iya aku nggak marah, aku hanya lelah saja” ucap Aldo di tengah-tengah ketegangan yang telah terjadi “aku harus bagaimana agar kamu mau memaafkanmu, aku juga sedang tidak enak badan do plis kamu ngerti” ucapku sambil melihat Aldo yang tidal melihatku “iya aku maafin, aku hanya cape dengan semua situasi ini, gimana kalau kita break dulu?” seolah nggak percaya dengan apa yang dia bilang sebelumnya, akupun memastikannya kembali “break..?” tanyaku “yah.. mungkin kita perlu ruang untu berpikir” “apa kamu yakin, aku tau kamu sekarang sedang marah tapi jangan mengatakan apa yang tidak sesuai dengan apa yang kamu inginkan yang ada di hati kamu dan apa kamu juga udah tidak sayang lagi sama aku apa kenangan kita sudah tidak artinya lagi dimata kamu”  Tanyaku padanya tapi dia hanya terdiam tanpa ada kata satu kata yang terucap dari mulutnya “Jawab aku Do....” tanpa sadar air mataku mulai jatuh membahasi pipi dan Aldo hanya terdiam tanpa berbiacara apa-apa “plis jawab aku Do, apa aku sudah tidak ada artinya sama sekali? Apa kamu sudah nggak sayang dan peduli lagi sama aku?”  Tanya ku lagi dengan kesal Aldo menjawab “iya aku sudah tidak peduli lagi sama kamu, aku sudah tidak cinta dan sayang lagi sama aku jadi berhenti bertanya apapun padaku”apa kamu serius, aku tau kamu sedang marah sekarang jadi jangan bicara seperti itu” “aku nggak sedang marah keputusanku sudah bulat aku mau break sama kamu, aku udah nggak cinta sama kamu dan aku sudah tidak peduli lagi dengan apa yang kamu lakukan” ucapnya sambil dengan nada emosi. “ ok kalau itu keputusan kamu, terserah kamu dari sekarang” akupun pergi dengan tangisan yang mulai membanjiri seluruh pipiku dan marah sama Aldo yang tiba-tiba bilang seperti itu. Sudah tiga hari aku tidak dapat kabar dari dia akupun tidak ambil pusing dengan apa yang dia ucapkan aku masih bisa cari kesibukan lain untuk meluapkan kesedihanku. Hari kelima Aldo datang untuk meminta maaf  kepada ku dan memintaku untuk balikan dengannya, tapi saat itu aku masih marah kepada Aldo karena ucapannya tempo hari dan aku juga berpikir dia juga udah memblock semua akunku. Akupun bertanya kepada Aldo “kenapa kamu kesini...? “aku mau minta maaf sama kamu atas ucapanku tempo lalu kamu bener waktu itu aku sedang emosi dan tidak berpikir apa-apa lagi” ucapnya seraya memasang wajah bersalah “aku sudah memafkanmu do” “kamu masih mau balikan sama aku kan lice?” ucapnya “maaf do aku perlu waktu untuk berpikir” “aku tau kata-kata aku nggak baik sama kamu waktu itu makanya aku minta maaf”aku tau kamu marah dengan ucapanku waktu itu, kamu berhak marah” “Do, ketika kamu sedang marah bukan berarti kamu juga bisa melampiaskan semua kekesalan kamu aku sayang kamu dan aku tidak mau orang yang aku sayang mengatakan hal yang tidak-tidak” “iya aku paham Alice, jadi apakah kamu maafin aku dan mau kembali sama aku lagi? Ucapnya “tentu saja Do, aku ingin kita bisa saling melengkapi dan sama-sama belajar dari apa yang telah terjadi” “terimakasih Alice, aku sayang kamu” ucapnya sambil memelukku “iya Do, me too” ucapku sambil balas memeluknya. “Aku berharap ini adalah proses awal dimana kita sama-sama bisa tubuh dewasa sama-sama” “iya lice, masih banyak lagi hal menarik yang akan kita lakukan sama-sama stay with me lice” “always Do cause my happiness is you” aku pun terus melanjutkan hari-hari ku kadang hubungan itu seperti pohon tapi dimana pondasi yang kuat dia bisa melewati badai dengan sangat mudah. Karena pasti hubungan ku dengan Aldo  akan masa seperti musim terkadang musim spring, kadang juga musim summer, ada kalanya juga musim fall and winter tapi yang pasti kami akan sama-sama belajar agar kami tidak melakukan kesalahan yang sama pada hubungan kami, “makasih untuk semuanya Aldo aku sangat menyayangi mu dan di bawah langit yang penuh dengan  bintang ini aku titipkan rinduku padamu yang sedang jauh dariku tetep menjadi orang yang aku kenal dan tetap menjadi my happiness my prince charming. Love you always itu lah yang dulu pernah aku rasakan untuk Aldo perasan ku yang tidak pernah hilang untuknya....... and than now aku sama Aldo harus menemukan jalan kami masing-masing, kami berjalan di arah yang berbeda tapi aku berharap Aldo akan selalu bahagia di sana, perasaan ini masih sama seperti kita yang dulu selalu bersama aku selalu berdoa yang terbaik buat kamu Do, ku titipkan rinduku pada angin semogga dia menyapaikan rasa rinduku ini pada mu. "thank for everythink do "

ps: "Hargailah apa yang kamu miliki hari ini dan bersyukurlah apabila sudah dipertemukan dengan orang yang menurut kamu cocok dan pantas untuk diperjuangkan, karena kesempatan tidak akan pernah datang untuk kedua kalinya dengan orang yang sama"

 THE END......